Kamis, 06 Februari 2014

4 Kontroversi yang muncul dalam acara YKS Trans TV

Acara Yuk Keep Smile (YKS) yang ditayangkan di Trans TV setiap hari terus mengundang kontroversi. Selain goyangan-goyangan dianggap vulgar, lawakannya pun dianggap kasar dan tak mendidik.

Berbagai kritikan muncul di acara yang dipandu oleh Olga Syahputra dkk tersebut. Bahkan puluhan ribu orang kini telah menandatangani petisi agar Trans TV menghentikan program YKS.

Mendapat banyak kritikan, akhirnya Trans TV mengevaluasi tayangan YKS, seperti mengurangi goyangan-goyangan yang dianggap seronok. Namun demikian, meski sudah berbenah, tetap saja tayangan YKS mendapat banyak kritikan.

klik77.com mengumpulkan kontroversi-kontroversi yang muncul dalam tayangan YKS dan akhirnya mendapat kecaman publik. Berikut 4 kontroversi tersebut:

1. Goyang oplosan dianggap erotis


Program Yuk Keep Smile (YKS) yang ditayangkan stasiun televisi Trans TV dinilai meresahkan dunia anak-anak dan remaja. Pasalnya, program tayangan yang mengudara pada pukul 19.30 WIB itu, menampilkan goyangan-goyangan yang erotis dan memamerkan bagian tubuh dengan dandanan yang seksi.

Acara yang dipandu Soimah ini melibatkan SPG-SPG cantik berbusana minim sambil bergoyang oplosan. Joget yang terkesan sensual dan tayang pada jam belajar anak-anak, dianggap meresahkan. Terlebih tak sedikit anak-anak kecil yang mulai meniru dari goyang oplosan tersebut.

"Ya, itu memiliki pengaruh terhadap dunia anak-anak. Apalagi jam tayangnya di jam belajar," ujar Ketua Satgas Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M Ihsan saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (29/12) lalu.

Ihsan menegaskan, sebuah tayangan acara seharusnya juga mempertimbangkan budaya adat di negeri sendiri. Jika menampilkan joget sensual dan seronok, alangkah baiknya tidak ditayangkan pada jam anak-anak.

Program YKS di stasiun Trans TV sendiri terkenal dengan goyangan caesar tetapi lambat laun goyangan baru muncul dan kreatif. Setelah goyangan caesar, ada kereta malam, icikiwir, dan yang lagi populer saat ini goyang dangdut terbaru yaitu goyangan oplosan.

Goyangan oplosan yang dikomandani Soimah itu makin populer dengan jogetannya yang terkesan sensual dan menggoda. Goyangan itu menunjukkan di mana penyanyi menghadap ke samping dengan memiringkan tubuhnya ke belakang, dan di saat itulah terlihat jelas lekukan tubuhnya.

Tak hanya sampai di situ, sang penyanyi pun di dalamnya melakukan goyangan pinggul dengan gerakan naik turun. Bahkan tak jarang pula, dalam joget oplosan ini melibatkan remaja-remaja ABG, sejumlah SPG dengan dandanan mini dan seksi, serta gaya yang sensual.

Mendapat banyak kritikan, akhirnya gerakan di Goyang Oplosan pun diganti dengan gerakan yang tidak vulgar.


2. Lawakan Omesh tiru para ustaz dikecam


Episode YKS yang tayang pada tanggal 23 Januari 2014 lalu sempat membuat geger dunia maya lantaran Omesh menirukan gaya para Ustaz dan secara sengaja bikin penonton tertawa karenanya. Ia menirukan gaya dakwah Ustadz terkenal seperti Aa Gym, Arifin Ilham, Yusuf Mansyur, bahkan almarhum Uje.

Pada awal acara, Omesh menyapa penonton dengan gaya Aa Gym dan ia juga melafalkan doa hanya untuk bahan lelucon. Tidak hanya itu, ia juga bergaya melakukan dakwah, namun menggunakan kata-kata yang melenceng seperti zakat dengan jaket.

Tentu saja apa yang dilakukan Omesh mendapat kecaman dan hujatan di mana-mana. Ustaz Maulana turut menegur Omesh dan menjelaskan bahwa dirinya sama sekali tidak tersinggung dengan perbuatan Omesh, yang perlu dipikirkan adalah reaksi jamaah Ustaz yang menjadi bahan leluconnya.

Menyadari perbuatannya, Omesh meminta maaf kepada seluruh pihak yang merasa tersinggung dengan leluconnya.


3. Lawakan YKS dianggap Kasar


Program Yuk Keep Smile belakangan terus mendapat kritik karena isinya yang tidak mendidik. Selain menampilkan gerakan vulgar yang dinilai bisa merusak moral, lawakan-lawakan yang disuguhkan pun dianggap kasar.
Di situs change.org, muncul petisi 'Trans TV: Segera Hentikan Penayangan YKS'. Ketika diakses pada Selasa (31/12), baru 202 orang yang mendukung petisi itu. Namun saat ini sudah puluhan ribu orang mendukung petisi tersebut.

Dalam isi petisinya, Rifqi Alfian sang pembuat menyatakan keresahannya karena melihat tayangan di layar kaca penuh dengan tayangan tidak mendidik. Tayangan-tayangan di televisi pun bukannya semakin baik malah justru semakin rusak dengan tayangan-tayangan terbarunya.

"Mungkin awalnya kita kesal dengan sinetron-sinetron yang tidak mendidik, lalu muncul acara baru yang lebih merusak seperti acara musik pagi di beberapa stasiun TV yang membodohkan dengan host-host yang mengeluarkan kata-kata kasar, vulgar, bahkan sumpah serapah."

"Puncaknya (tak terbayang kalau ini bukan puncaknya) adalah acara komedi yang sangat tidak berkualitas dengan kata-kata kasar, menyiksa orang (entah itu menjawab kuis dengan kaki dimasukkan air es atau menabur tepung ke mulut lawan), sampai dengan goyangan tidak jelas yang dilaksanakan full 1 jam dan tidak berubah selama beberapa bulan terakhir, apalagi goyangannya memakai latar musik yang liriknya vulgar. Bukannya dihentikan, stasiun televisi lain malah membuat acara yang sama persis. Tidak hanya itu, acara-acara tersebut ditayangkan di waktu primetime dan tentu saja ini sangat mengganggu dan tidak baik untuk anak-anak yang masih terjaga pada jam tersebut."

Rifqi memohon dukungan dari semua pihak agar Trans TV menghentikan acara Yuk Keep Smile. Menurutnya ini adalah langkah awal untuk bersama-sama memperbaiki tayangan televisi Indonesia. Tidak hanya berhenti dengan petisi ini, ini hanya awal di mana kita semua akan mendukung dihentikannya satu acara televisi perusak moral ini.

"Anda dimohon untuk turut serta menghentikan YKS Trans TV dengan menyampaikan keluhan di kpi.go.id/index.php/pengaduan. Bahkan tidak hanya YKS, di sana Anda diharapkan untuk menyampaikan keluhan Anda terhadap acara-acara yang tidak mendidik lain. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya untuk #hentikanYKS."

"Acaranya tidak mendidik, lawakan tidak ada lucu sama sekali. Goyangan yg menurut saya mengenaskan!" tulis Agus Blenat yang mendukung petisi ini.


4. Goyang Caesar juga dianggap vulgar


Goyang Caesar yang fenomenal mulai mendapat kritikan. Selain dianggap sudah membosankan, goyangan model 'kejang-kejang' tersebut juga dianggap vulgar.
Bahkan, pengacara kontroversial Farhat Abbas juga sempat berkomentar soal Goyang Caesar lewat akun Twitternya.

"Goyang Caisar diganti nama aja menjadi goyang 'Lelaki Genit' atau goyang 'Bencong' setuju ya!?" tulis Farhat melalui akunnya @Farhatabbaslaw beberapa waktu lalu

Farhat melanjutkan, "Yang suka Goyang Caisar bencong semua. Goyang Caisar mengajak Indonesia jadi bencong." tuturnya.

Tak cuma Farhat Abbas, banyak masyarakat melalui jejaring sosial juga mengkritik Goyang Caesar yang dianggap vulgar dan tidak mendidik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar