Nunung, 36, seorang warga Tanah Sereal mengatakan, sekitar tiga minggu lalu, pegawai jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) membawa enam lele raksasa. Warga yang melihat lele raksasa itu bukan main terkejut. Daging lele itu kemudian dibagikan kepada warga.
"Tapi sebagian warga tidak memakannya, karena takut dengan bentuk dan beratnya yang mencapai 30 kg," katanya, Senin 1 April 2013.
Namun, kata dia, sebagian warga tidak menampik rezeki itu dan memakannya. "Saya tidak makan, takut lele 'jadi-jadian'," katanya.
Meski tidak makan, Nunung sempat memperhatikan daging lele tersebut. Lele raksasa ini dagingnya hitam agak pucat, sedangkan lele yang biasa di makan dagingnya putih.
Dendi salah seorang mandor proyek itu mengatakan awal mula penemuan lele tersebut. Menurut dia, pegawainya saat itu hendak mengebor tanah untuk pondasi tiang tol.
Namun, kata dia, sebagian warga tidak menampik rezeki itu dan memakannya. "Saya tidak makan, takut lele 'jadi-jadian'," katanya.
Meski tidak makan, Nunung sempat memperhatikan daging lele tersebut. Lele raksasa ini dagingnya hitam agak pucat, sedangkan lele yang biasa di makan dagingnya putih.
Dendi salah seorang mandor proyek itu mengatakan awal mula penemuan lele tersebut. Menurut dia, pegawainya saat itu hendak mengebor tanah untuk pondasi tiang tol.
"Rupanya bornya tembus gorong-gorong yang di dalamnya ada lele besar," katanya. Setelah dicek, ternyata ada sekitar 7 lele, dengan berat bervariasi antara 20-50 kg. Lele itulah yang kemudian dibagi-bagikan kepada warga sekitar.
sumber | malesboy.blogspot.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar