Kereta bisa jadi sarana perjalanan paling menyenangkan bagi para pelancong. Rangkaian gerbong panjangnya mengantarkan penumpang menelusur sawah, pinggiran hutan, membelah pegunungan, dan sesekali melintas di kepadatan rumah penduduk. Lajunya begitu cepat, sealur dengan rel lurus tanpa medan berat.
Tapi tidak di Pilatus, Swiss. Sebuah gunung bertebing curam bukanlah keindahan semata. Ada kehidupan di dalamnya, yakni detak jantung cepat para penumpang kereta api yang melewati lintasan di dalam dan di sisi gunung. Inilah Gunung Pilatus yang miliki trek kereta tercuram di dunia.
Gunung ini berada di ketinggian 2.073 meter. Dan jalur kereta yang dibangun melewati kemiringan sepanjang 1.600 meter. Lintasannya pun terbilang ekstrem, hanya dipagari tebing tinggi di bagian barat, dan jurang mengerikan di sebelah timur. Kereta dengan rangkaian panjang sudah pasti gugur melewati jalur ini.
Dilansir amusingplanet, perlintasan yang dibangun pada tahun 1873 ini digagas oleh Eduard Locher, seorang insinyur yang sudah mengantongi banyak pengalaman.
Ia mengkhususkan jalur ini untuk kereta tanpa rangkaian alias hanya satu gerbong saja. Daya tampungnya sekitar 40 orang. Keretapun tidak berjalan cepat seperti umumnya, hanya 3-4 kilometer perjam. Selama satu jam, penumpang dibawa mendaki Gunung Pilatus hingga ke puncak.
Sensasi inilah yang ingin ditawarkan Gudung Pilatus. Tak hanya indah, tapi juga menegangkan untuk ditelusuri dengan kereta. Kedua hadiah ini akan didapat dalam sekali kunjungan pada bulan Mei hingga November. Karena rute kereta hanya dibuka pada waktu itu.
Selebihnya, saat kereta tak beroperasi, wisatawan dapat menyewa kereta gantung untuk mengakses Gunung Pilatus.
Tapi tidak di Pilatus, Swiss. Sebuah gunung bertebing curam bukanlah keindahan semata. Ada kehidupan di dalamnya, yakni detak jantung cepat para penumpang kereta api yang melewati lintasan di dalam dan di sisi gunung. Inilah Gunung Pilatus yang miliki trek kereta tercuram di dunia.
Gunung ini berada di ketinggian 2.073 meter. Dan jalur kereta yang dibangun melewati kemiringan sepanjang 1.600 meter. Lintasannya pun terbilang ekstrem, hanya dipagari tebing tinggi di bagian barat, dan jurang mengerikan di sebelah timur. Kereta dengan rangkaian panjang sudah pasti gugur melewati jalur ini.
Dilansir amusingplanet, perlintasan yang dibangun pada tahun 1873 ini digagas oleh Eduard Locher, seorang insinyur yang sudah mengantongi banyak pengalaman.
Ia mengkhususkan jalur ini untuk kereta tanpa rangkaian alias hanya satu gerbong saja. Daya tampungnya sekitar 40 orang. Keretapun tidak berjalan cepat seperti umumnya, hanya 3-4 kilometer perjam. Selama satu jam, penumpang dibawa mendaki Gunung Pilatus hingga ke puncak.
Sensasi inilah yang ingin ditawarkan Gudung Pilatus. Tak hanya indah, tapi juga menegangkan untuk ditelusuri dengan kereta. Kedua hadiah ini akan didapat dalam sekali kunjungan pada bulan Mei hingga November. Karena rute kereta hanya dibuka pada waktu itu.
Selebihnya, saat kereta tak beroperasi, wisatawan dapat menyewa kereta gantung untuk mengakses Gunung Pilatus.
sumber | malesboy.blogspot.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar